Review Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

REVIEW BUKU SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

     Buku ini adalah buku self-improvement yang cukup mainstream yang pernah saya baca. Buku ini mengajarkan kita bagaimana seni untuk bersikap bodo amat. Memang untuk bersikap bodo amat harus ada seninya ya? Bukan bodo amat yang begitu yang dimaksud Mark Manson disini, tetapi lebih ke mempedulikan hal-hal yang lebih penting saja dan bodo amat pada hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.
     Berbicara tentang penulis, Mark Manson adalah seorang blogger kenamaan dengan lebih dari 2 juta pembaca. Dia tinggan di kota New York. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat adalah buku pertamanya. Yang kepo dengan bukunya, mari kita lanjutkan membaca:)

Sumber: Dokumentasi Penulis

Detail Buku
Judul        : Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Penulis     : Mark Manson
Cetakan I : Februari, 2018
Tebal       : 249 halaman
Penerbit   : PT Grasindo
Harga       : 67000 (P. Jawa)

Sinopsis
     Selama beberapa tahun belakangan, Mark Manson-melalui blognya yang sangat popular-telah membantu mengkoreksi harapan-harapan delusional kita. baik mengenai diri kita sendiri maupun dunia. Ia kini menuangkan buah pikirnya yang keren itu dalam buku hebat ini.
     Manson melontarkan argument bahwa manusia tak sempurna dan terbatas. Begini tulisnya "tidak semua orang bias menjadi luar biasa-ada para pemenang dan pecundang di masyarakat, dan beberapa diantaranya tidak adil dan bukan akibat kesalahan Anda." Manson mengajak kita untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya-baginya, inilah sumber kekuatan yang paling nyata. Tepat saat kita mampu mengakrabi ketakutan-ketakutan, kegagalan, dan ketidakpastian-tepat saat kita berhenti melarikan diri dan mengelak, dan mulai menghadapi kenyataan-kenyataan yang menyakitkan-saat itulah kita mulai menemukan keberanian dan kepercayaan diri yang selama ini kita cari dengan sekuat tenaga.
     "Dalam hidup ini, kita hanya punya kepedulian dalam jumlah yang terbatas. Makanya, Anda harus bijaksana dalam menentukan kepedulian Anda." Manson menciptakan momen perbincangan yang serius dan mendalam, dibungkus dengan cerita-cerita yang menghibur dan "kekinian", serta humor yang cadas. Buku ini merupakan tamparan di wajah yang menyegarkan untuk kita semua, supaya kita bisa mulai menjalani kehidupan yang memuaskan, dan apa adanya.

     Buku ini terdiri dari 9 bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub-bab. Pada bab pertama kita sudah ditemui oleh judul yang cukup nyeleneh bagi buku self improvement, yaitu Jangan Berusaha. Paragrafnya diawali dengan cerita hidup seseorang yang bernama Charles Bukowski, yang dulunya merupakan seorang pecandu alkohol, senang main perempuan, pejudi kronis, dan dia juga seorang penyair. Bukowski bercita-cita menjadi seorang penulis. Namun karya-karyanya terus menerus ditolak oleh hampir setiap majalah, surat kabar, agen, dan penerbit yang pernah dihubunginya. Singkat cerita, setelah 30 tahun berlalu Bukowski mencatatkan diri sebagai seorang penulis novel dan puisi yang sukses. Dia terus berkarya dan menerbitkan 6 novel dan ratusan puisi, menjual lebih dari 2 juta kopi. Cerita dibalik kesuksesan Bukowski yang sesungguhnya adalah dia "nyaman" dengan cerminan dirinya yang dianggap sebagai sebuah kegagalan.Bukowski sama sekali masa bodoh dengan kesuksesan. Menjadi terkenal dan sukses tidak mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik. Dan menjadi terkenal dan sukses, bukan karena perubahnnya menjadi orang yang baik.
     Perbaikan diri dan kesuksesan kadang terjadi bersama. Namun itu tidak lantas berarti keduanya adalah hal yang sama.
     Itu adalah salah satu cerita dari tokoh yang ada dalam buku ini. Mark Manson tidak hanya menceritakan pengalamannya sendiri. Namun dia juga menuliskan cerita hidup dari beberapa orang seperti Letnan Hiro Onoda, Dave Mustaine (penyanyi rock), Pete Beast (ex-drummer The Beatles), dan lain-lainnya yang bisa kalian baca dalam buku ini.
     Menurut situs psychologytoday.com, terdapat 5 poin penting yang dapat kita ambil dari buku ini. Saya menuliskan kelima poin tersebut secara garis besarnya, yaitu:
1. Kita berhak untuk bahagia.
2. Jangan terlalu fokus pada hal-hal yang seharusnya bisa diabaikan.
3. Cari tahu apa yang sebenarnya layak dipedulikan dan diinginkan.
4. Fokus pada hal yang lebih penting.
5. Semua akan bersikap baik-baik saja dengan bersikap bodo amat.
     Keunggulan dari buku ini salah satunya adalah terdapat banyak kutipan motivasi yang dapat kita ambil. Tentunya kutipan-kutipan tersebut juga dapat mengajarkan kita bagaimana sih caranya memiliki seni untuk bersikap bodo amat. Disini saya hanya akan menuliskan satu kutipan yang saya suka dan sempat saya catat, yaitu:

"Jika kita terhenti di satu soal, jangan duduk saja dan hanya memikirkan hal itu, mulailah mengerjakannya. Bahkan jika kalian tidak tahu apa yang kalian lakukan, satu tindakan sederhana, yaitu mulai mengerjakan pada akhirnya akan membuat beberapa ide yang tepat muncul di kepala anda." (hlm 185)

     Kutipan yang saya ambil tidak seperti yang biasanya dituliskan di blog-blog lain, alias ini bukanlah kutipannya yang paling terkenal, namun inilah yang paling saya suka dan memotivasi. Intinya adalah Jangan hanya duduk-duduk. Lakukan sesuatu. Jawaban akan muncul.
     Untuk kekurangan dari buku ini, menurut saya dari segi alur pembahasannya yang istilahnya itu ngalur ngidul, awalnya membahas ini, lalu kemudian berganti, dan bisa saja kembali ke pembahasan sebelumnya. Tetapi sebenarnya ini hanyalah bagaimana cara kita memahaminya. Jika kita bisa memahami setiap pesan dalam setiap bab, maka buku ini adalah buku self improvement yang sangat menakjubkan dan berbeda dari buku-buku lainnya.

Comments